
Bukittinggi salah satu
kota yang indah, bahkan dimasa penjajahan, Jepang sangat serius menjaga
daerah tersebut dari sampah. Hal ini dibuktikan dengan peninggalan
Cerobong Asap yang digunakan untuk bakar sampah. Cerobong Asap yang saat
ini menjadi cagar budaya ini berada di Kelurahan Campago Ipuh,
Kecamatan Mandiangin, Bukittinggi.
Cerobong Asap peninggalan Jepang ini, berdampingan dengan kantor Lurah Campago Ipuh, jl. Haji Miskin. Sayangnya kondisinya kurang terawat, seperti di bagian pondasi Cerebong Asap dipenuhi semak belukar.
Cerobong Asap dengan ketinggian kurang lebih 16 meter ini terbuat dari bahan semen. Semantara sturukturnya terdiri dari empat bagian yang menyerupai bangunan Jam Gadang.
Sedangkan pada bagian paling bawah terdapat lubang melengkung (di tengah) yang berfungsi untuk tempat pembakaran dengan ukuran panjang 60 cm dan tinggi 50 cm.
Cerobong Asap peninggalan Jepang ini, berdampingan dengan kantor Lurah Campago Ipuh, jl. Haji Miskin. Sayangnya kondisinya kurang terawat, seperti di bagian pondasi Cerebong Asap dipenuhi semak belukar.
Cerobong Asap dengan ketinggian kurang lebih 16 meter ini terbuat dari bahan semen. Semantara sturukturnya terdiri dari empat bagian yang menyerupai bangunan Jam Gadang.
Sedangkan pada bagian paling bawah terdapat lubang melengkung (di tengah) yang berfungsi untuk tempat pembakaran dengan ukuran panjang 60 cm dan tinggi 50 cm.
Silahkan Bagikan Berita Ini