
Liput24.com | Arab Saudi mulai gelisah pasca
kilang minyak Aramco yang berlokasi Abqaiq dan Khurains di serang dron pada
Sabtu (14/9) kemarin.
Akibat
serangan dron ini, aktivitas kilang minyak Arab Saudi terganggu. Sementara Iran
menduga, hal tersebut dilakukan oleh Amerika Serikat.
Akibat
serangan tersebut, Aramco kehilangan 5,7 juta barel produksi minyaknya, lebih
dari setengah sekaligus lima persen pasokan minyak dunia.
Presiden
Iran Hassan Rouhani mengatakan, yang melakukan serangan pabrik minyak oleh kelompok
pemberontak Yaman Houthi, yang diperangi oleh koalisi pimpinan Saudi selama
empat tahun terakhir.
"Rakyat
di Yaman melawan segala pelanggaran dan banjir senjata baik dari AS maupun
Eropa yang datang dari Saudi serta Uni Emirat Arab," terang Hassan
Rouhani.
Saat
ini Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan menjual sistem rudal kepada Arab
Saudi setelah pabrik minyak Aramco diserang drone. (red)
Silahkan Bagikan Berita Ini