
Bukittinggi, liput24.com | Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bukittinggi, sudah melaksanakan tahapan pemilu
sejak awal September kemarin, pasca penandatanganan naskah perjanjian hibah
daerah (NPHD) dengan Pemerintah Kota Bukittinggi, Rabu (9/10).
Pemilu serentak yang dilaksanakan
pada 2020 mendatang, KPU kucurkan anggaran sebanyak Rp. 13,3 milyar untuk
pemilihan walikota dan wakil walikota Bukittinggi, sementara anggaran pemilihan
gubernur dianggarkan melalui KPU Provinsi.
Ketua KPU Bukittinggi, Benny
Aziz mengatakan, pihaknya sudah menganggarkan pemilihan umum kepala daerah
serentak 2020 sebanyak Rp. 13,3 milyar. Anggaran tersebut akan digunakan, pembentukan PPK, PPS, dan KPPS, pemuktakhiran dan penyusunan
daftar pemilih.
“Kemudian kita juga
anggarkan untuk bimbingan teknis, honorarium panitia ad hoc, penelitian
administrasi, logistik, pengumuman dan pendaftaran calon, masa kampanye, pemungutan suara, serta tahapan lainnya,” ujar Benny saat
melakukan jumpa pers dengan awak media.
Ketua Divisi Sosialisasi
Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat Sumber Daya Manusia (SP3MSDM) KPU
Kota Bukittinggi, Heldo Aura, menjelaskan, biasanya tren partisipasi pemilih
pada Pilkada itu turun dari Pileg dan Pilpres, karena pada pilkada form A5
tidak digunakan lagi.
“Hal ini yang akan kita
upayakan bersama, bagaimana tren nya itu berubah. SehIngga partisipasi pemilih,
khususnya di Bukittinggi pada pileg 2019 lalu mencapai 77% lebih, pada
pemilihan serentak 2020 nanti naik, dan melebihi target 80% dari total
partisipasi pemilih," ujarnya.
Silahkan Bagikan Berita Ini